Bismillah...
Assalamualaikum..
Ada sedikit cerita menarik nih dari buku yg berjudul "KHADIJAH : The True Love Story of Muhammad"
Ini dia bukunya kaya gini :
Jadi ceritanya saya saya lagi nyari-nyari buku itu. Sungguh saya mengagumi kisahnya yang sungguh-amat-sangat romantis menurut saya pribadi. Saya ingin tau lebih banyak kisahnya dari buku itu. Saya benar-benar jatuh hati dengan cara rasulullah saw mencintai khadijah. Kisah ini benar-benar tidak kalah menarik dari kisah cinta Ali dan Fatimah.
Kisah indah Nabi Muhammad saw dan Siti Khadijah selalu berkesan untuk dibaca. Dan entah mengapa saya tak pernah bosan membacanya.
Cinta sejati dan kesetiaan mencintai diukur setelah perkawinan, bahkan lebih terbukti setelah kepergian yang dicintai. Kendati Nabi Muhammad saw. Sangat mencintai Aisyah, namun cinta beliau kepada Siti Khadijah pada hakekatnya melebihi cintanya beliau kepada Aisyah, bahkan cinta itu melebihi semua cinta yang dikenal umat manusia terhadap lawan jenisnya. Sementara hikayat tentang cinta, seperti Romeo dan Juliet, Lailah dan Majnun, tidak teruji melalui kehidupan bersama mereka sebagai suami istri. Karena itu, sekali lagi dikatakan bahwa cinta Rasulullah saw Kepada Khadijah adalah puncak cinta sejati yg suci karena Allah dan tak ada yg mengalahkan keromantisan kisahnya.
Sangat besar rasa cinta Rasulullah kepada Khadijah, sampai-sampai Aisyah mengatakan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, “Tidak pernah aku merasa cemburu kepada seorang pun dari istri-istri Rasulullah seperti kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku tidak pernah melihatnya. Tetapi Rasulullah seringkali menyebut-nyebutnya. Jika ia memotong seekor kambing, ia potong-potong dagingnya, dan mengirimkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah."
Maka Aisyah pun berkata kepadanya, “Sepertinya tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah…!”
Maka menjawablah Rasulullah, “Ya, begitulah ia, dan darinyalah aku mendapatkan anak.”
Dalam suatu riwayat dikisahkan, suatu saat Aisyah merasa cemburu, lalu berkata, “Bukankah ia (Khadijah) hanya seorang wanita tua dan Allah telah memberi gantinya untukmu yang lebih baik darinya? (maksud Aisyah yang menggatikan Khadijah adalah dirinya)."
Maka Belaiu pun marah sampai berguncang rambut depannya. Lalu Beliau bersabda, “Demi Allah! Ia tidak memberikan ganti untukku yang lebih baik darinya. Khadijah telah beriman kepadaku ketika orang-orang masih kufur, ia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, ia memberikan hartanya kepadaku ketika manusia lain tidak mau memberiku, dan Allah memberikan kepadu anak darinya dan tidak memberiku anak dari yang lain.”
Oleh krn itulah Aisyah berkata dalam hati, ”Demi Allah, aku tidak akan lagi menyebut Khadijah dengan sesuatu yang buruk selama-lamanya.”
Ketika Aisyah ingin menampakkan kelebihannya atas Khadijah, ia berkata kepada Fatimah, putri Nabi dari Khadijah, “Aku gadis ketika dinikahi ayahmu sedang ibumu adalah janda ketika dinikahi ayahmu.”
Rasulullah yang mendengar ucapan ini dari putrinya yang mengeluh dan bersabda: “Sampaikanlah kepadanya ‘Ibuku (Khadijah) lebih hebat dari engkau, beliau menikahi ayahku yang jejaka, sedang engkau menikahinya saat beliau duda.”
Disamping itu Rasulullah tidak memadu Khadijah dengan wanita lain, tetapi semua istri selain khadijah dimadu.
Teman-teman Khadiijah pun masih diingat oleh Rasul dan berpesan kepada putri-putri beliau agar terus menjalin hubungan kasih dengan mengirimkan hadiah-walau sederhana- kepada mereka.
Suatu ketika Fath Makkah, yakni hari keberhasilan rasulullah saw memasuki kota Mekkah bersama kaum Muslim, beliau berkunjung ke lokasi rumah Khadijah, karena rumah itu sendiri telah tiada. Beliau juga pada hari itu menyendiri, di tengah kesibukan bersama pasukan kaum Muslim, dengan seorang wanita tua sambil bercakap-cakap dengan wajah berseri-seri. Aisyah yang melihat hal tersebut bertanya:”Siapa orang itu dan apa yang dibicarakannya?”. Ternyata wanita tua itu sobat karib Khadijah ra dan pembicaraan rasulullah saw dengannya berkisar pada kenangan manis masa lalu.
Gerak langkah suara dan ketukan pintu yang biasa dilakukan Khadijah pun terus segar dalam benak dan pikiran beliau. Suatu ketika beliau mendengar ketukan dan suara serupa. Kemudian beliau berkomentar:
”Ini cara ketukan Khadijah. Saya duga yang dating adalah Hala (saudara perempuan Khadijah)"
Dan ternyata dugaan beliau benar.
Demikianlah keagungan cinta Rasulullah saw kepada Khadijah. Yang akan tetap terukir indah sepajang zaman. Dan tak tergantikan.
Wajib banget di baca buku ini. Recommended banget. Sekian dari saya. Wassalamualaikum. Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment