NAMA
: KHAIRUNNISA FIRSTY ARISYA
NPM
: 15114846
KELAS
: 2KA01
JURUSAN
: SISTEM INFORMASI
1. Pengertian Permintaan dan
Penawaran
Permintaan adalah jumlah
barang/jasa yang diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen pada berbagai
tingkat harga dalma jangka waktu tertentu dengan menganggap factor yang
mempengaruhinya konstan/tetap (ceteris paribus).
Jenis-jenis permintaan :
A.Berdasarkan daya beli
1)Permintaan efektif, yaitu permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai daya beli dan melakukan transaksi.
2)Permintaan potensial, yaitu permintaan terhadap barang atua jasa yang disertai daya beli tetapi konsumen masih mempertimbangkan transaksinya (belum dilakukan transaksi).
3)Permintaan absolute, yaitu permintaan terhadap barang/jasa yang tidak disertai daya beli.
A.Berdasarkan daya beli
1)Permintaan efektif, yaitu permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai daya beli dan melakukan transaksi.
2)Permintaan potensial, yaitu permintaan terhadap barang atua jasa yang disertai daya beli tetapi konsumen masih mempertimbangkan transaksinya (belum dilakukan transaksi).
3)Permintaan absolute, yaitu permintaan terhadap barang/jasa yang tidak disertai daya beli.
B.Berdasarkan jumlah yang melakukan permintaan
1)Permintaan individu adalah permintaan seseorang terhadap barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2)Permintaan kelompok adalah permintaan dari sekelompok orang atau masyarakat pada saat yang bersamaan (penjumlahan permintaan individu).
Penawaran adalah sejumlah barang atau
jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat harga dan dalam waktu
tertentu.
Jenis-jenis Penawaran :
A. Penawran individu adalah penawaran yangdilakuakn oleh satu orang penjual dan atau produsen
B. Penawaran pasar adalah penjumlahan dari penawaran individu.
A. Penawran individu adalah penawaran yangdilakuakn oleh satu orang penjual dan atau produsen
B. Penawaran pasar adalah penjumlahan dari penawaran individu.
2. Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan
" apabila harga naik maka
jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun
maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan "
Hukum permintaan menyatakan
bahwa harga sebuah barang meningkat, kuantitas (jumlah) uang diminta akan
turun, sebaliknya jumlah (kuantitas) barang yang diminta naik. Jika harga sebuah
barang mengalami penurunan. Dalam hal ini kuantitas yang diminta berhubungan
negative dengan harga barang. Hokum yang berlaku dalam ilmu ekonomi tidaklah
berlaku mutlak tetapi bersifat ceteris paribus.
Kenaikan
harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta. Hal ini
dikarenakan: naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan
berakibat berkurangnya jumlah permintaan. naiknya harga barang akan menyebabkan
konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.
Factor
penyebab tidak berlakunya hokum permintaan
a. Permintaan barang-barang bernilai prestise
b. Harapan harga suatu barang akan berubah
c. Hubungan kuantitas harga
d. Barang inferior
4. Skedul dan Kurva Permintaan
a. Permintaan barang-barang bernilai prestise
b. Harapan harga suatu barang akan berubah
c. Hubungan kuantitas harga
d. Barang inferior
4. Skedul dan Kurva Permintaan
Hukum penawaran
" bila harga tingkat mengalami
kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik,dan bila tingkat harga
turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun "
Hukum penawaran menyatakan
semkain tinggi harga suatu barang semakin banyak jumlah barang yang dibutuhkan,
semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang yang
ditawarkan. Hukum penawaran juga bersifat ceteris paribus. Hal ini menunjukkan
hubungan yang positif antara harga barang atua jasa dengan kuantitas yang
ditawarkan.Dalam hukum
penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat
harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah
barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
3. Faktor - faktor yang
mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan
individu terhadap barang dan jasa antara lain sebagai berikut :
a. Tingkat pendapatan konsumen
b. Harga barang dan jasa
c. Selera konsumen.
d. Perkiraan harga mendatang.
e. Harga barang lain yang berkaitan substitusi dan komplementer).
f. Pertambahan jumlah penduduk
a. Tingkat pendapatan konsumen
b. Harga barang dan jasa
c. Selera konsumen.
d. Perkiraan harga mendatang.
e. Harga barang lain yang berkaitan substitusi dan komplementer).
f. Pertambahan jumlah penduduk
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penawaran
a. Harga barang dan jasa.
b. Harga input atau biaya produksi.
c. Teknologi produksi.
d. Keuntungan yang diinginkan oleh produsen.
e. Banyaknya penjual atau pesaing.
5. Penawaran (Pergeseran) Kurva Penawaran
a. Harga barang dan jasa.
b. Harga input atau biaya produksi.
c. Teknologi produksi.
d. Keuntungan yang diinginkan oleh produsen.
e. Banyaknya penjual atau pesaing.
5. Penawaran (Pergeseran) Kurva Penawaran
4. Penentuan Harga Keseimbangan
Harga
keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik
pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan
kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang
ditawarkan sama besarnya.
Jika
keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan
lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan
harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli.
5. Pendekatan Perilaku Konsumen
Pada dasarnya pendekatan konsumen memiliki cara yang berbeda-beda untuk
mencapai kepuasan. Pendekatan perilaku konsumen terbagi menjadi dua yaitu
pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal.
A.
Pendekatan Kardinal
Kepuasan
konsumsi dalam pendekatan kardinal dapat diukur dalam satuan ukur. Lalu semakin
banyak barang dikonsumsi semakin tinggi pula jumlah kepuasan konsumen.
Pendekatan kardinal memberikan penilaian bersifat subyektif akan pemuasan
kebutuhan dari suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu barang tergantung sudut
pandang subyek yang memberikan penilaian tersebut, yang biasanya berbeda
penilain dengan orang lain. Pendekatan Kardinal berhubungan dengan Hukum Gossen
1 yang berbunyi :
“Bahwa
jika kebutuhan seseorang dipenuhi terus-menerus maka kepuasanya akan semakin
menurun”
Pengertian
dari Hukum Gossen 1 adalah pada awalnya kita merasa puas dengan suatu
barang, lalu kemudian kita membeli barang tersebut secara terus menerus dan
akhirnya menjadi bosan. Pada saat itulah terjadi penurunan kepuasan.
B.
Pendekatan Ordinal
Dalam
pendekatan kardinal kepuasan konsumen tidak perlu diukur, cukup diketahui
dengan intensitas atau tinggi rendahnya tingkat konsumen menggunakan barang
tersebut.
Dalam
teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen
adalah:
- Konsumen rasional, mempunyai skala
preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
- Kepuasan konsumen dapat diurutkan,
ordering
- Konsumen lebih menyukai yang lebih
banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang
dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang
digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur
dari satu kepuasan.
6. Konsep Elastisitas
Dalam
ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari
sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain,
elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen
terhadap perubahan harga.
Elastisitas Harga Penawaran (The
Price Elasticity of Suply)
Sama
hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian
elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur
respon produsen terhadap perobahan harga, penghitungan elastisitas harga
penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya
saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang
yang ditawarkan.
Elastisitas Silang (The Cross Price
Elasticity of demand)
Elatisitas
silang adalah elatisitas yang mengukur tingkat kepekaan perubahan jumlah barang
tertentu yang diminta (missal barang x) akibat perubahan harga barang
lain.Elatisitas silang berlaku bagi barang-barang subtitusi maupun barang –
barang komplementer.
Elastisitas Pendapatan (The Income
Elasticity of Demand)
Suatu
perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh
terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut
diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
SUMBER :
0 comments:
Post a Comment