Saturday, 16 January 2016

TEORI ORGANISASI UMUM 2 [TUGAS 1]



NAMA : KHAIRUNNISA FIRSTY ARISYA
NPM : 15114846
KELAS : 2KA01
JURUSAN : SISTEM INFORMASI

1. Pengertian Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dalma jangka waktu tertentu dengan menganggap factor yang mempengaruhinya konstan/tetap (ceteris paribus).

Jenis-jenis permintaan :
A.Berdasarkan daya beli
1)Permintaan efektif, yaitu permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai daya beli dan melakukan transaksi.
2)Permintaan potensial, yaitu permintaan terhadap barang atua jasa yang disertai daya beli tetapi konsumen masih mempertimbangkan transaksinya (belum dilakukan transaksi).
3)Permintaan absolute, yaitu permintaan terhadap barang/jasa yang tidak disertai daya beli.

B.Berdasarkan jumlah yang melakukan permintaan
1)Permintaan individu adalah permintaan seseorang terhadap barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2)Permintaan kelompok adalah permintaan dari sekelompok orang atau masyarakat pada saat yang bersamaan (penjumlahan permintaan individu).

Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat harga dan dalam waktu tertentu.

Jenis-jenis Penawaran :
A. Penawran individu adalah penawaran yangdilakuakn oleh satu orang penjual dan atau produsen
B. Penawaran pasar adalah penjumlahan dari penawaran individu.

2. Hukum Permintaan dan Penawaran

Hukum permintaan

" apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan "

Hukum permintaan menyatakan bahwa harga sebuah barang meningkat, kuantitas (jumlah) uang diminta akan turun, sebaliknya jumlah (kuantitas) barang yang diminta naik. Jika harga sebuah barang mengalami penurunan. Dalam hal ini kuantitas yang diminta berhubungan negative dengan harga barang. Hokum yang berlaku dalam ilmu ekonomi tidaklah berlaku mutlak tetapi bersifat ceteris paribus.

Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta. Hal ini dikarenakan: naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan. naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.

Factor penyebab tidak berlakunya hokum permintaan
a. Permintaan barang-barang bernilai prestise
b. Harapan harga suatu barang akan berubah
c. Hubungan kuantitas harga
d. Barang inferior
4. Skedul dan Kurva Permintaan

Hukum penawaran

" bila harga tingkat mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik,dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun "

Hukum penawaran menyatakan semkain tinggi harga suatu barang semakin banyak jumlah barang yang dibutuhkan, semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Hukum penawaran juga bersifat ceteris paribus. Hal ini menunjukkan hubungan yang positif antara harga barang atua jasa dengan kuantitas yang ditawarkan.Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.

3.  Faktor - faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan individu terhadap barang dan jasa antara lain sebagai berikut :
a. Tingkat pendapatan konsumen
b. Harga barang dan jasa
c. Selera konsumen.
d. Perkiraan harga mendatang.
e. Harga barang lain yang berkaitan substitusi dan komplementer).
f. Pertambahan jumlah penduduk

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
a. Harga barang dan jasa.
b. Harga input atau biaya produksi.
c. Teknologi produksi.
d. Keuntungan yang diinginkan oleh produsen.
e. Banyaknya penjual atau pesaing.
5. Penawaran
(Pergeseran) Kurva Penawaran

4. Penentuan Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya.

Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli.

5. Pendekatan Perilaku Konsumen

            Pada dasarnya pendekatan konsumen memiliki cara yang berbeda-beda untuk mencapai kepuasan. Pendekatan perilaku konsumen terbagi menjadi dua yaitu pendekatan kardinal dan pendekatan  ordinal.

A.         Pendekatan Kardinal

Kepuasan konsumsi dalam pendekatan kardinal dapat diukur dalam satuan ukur. Lalu semakin banyak barang dikonsumsi semakin tinggi pula jumlah kepuasan konsumen. Pendekatan kardinal memberikan penilaian bersifat subyektif akan pemuasan kebutuhan dari suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu barang tergantung sudut pandang subyek yang memberikan penilaian tersebut, yang biasanya berbeda penilain dengan orang lain. Pendekatan Kardinal berhubungan dengan Hukum Gossen 1 yang berbunyi :

“Bahwa jika kebutuhan seseorang dipenuhi terus-menerus maka kepuasanya akan semakin menurun”

Pengertian dari Hukum Gossen 1 adalah  pada awalnya kita merasa puas dengan suatu barang, lalu kemudian kita membeli barang tersebut secara terus menerus dan akhirnya menjadi bosan. Pada saat itulah terjadi penurunan kepuasan.

B.          Pendekatan Ordinal

Dalam pendekatan kardinal kepuasan konsumen tidak perlu diukur, cukup diketahui dengan intensitas atau tinggi rendahnya tingkat konsumen menggunakan barang tersebut.

Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah:
-       Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
-       Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
-       Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya. Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan.

6. Konsep Elastisitas

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.

Elastisitas Harga Penawaran (The Price Elasticity of Suply)

Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen terhadap perobahan harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)

Elatisitas silang adalah elatisitas yang mengukur tingkat kepekaan perubahan jumlah barang tertentu yang diminta (missal barang x) akibat perubahan harga barang lain.Elatisitas silang berlaku bagi barang-barang subtitusi maupun barang – barang komplementer.

Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)

Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.



SUMBER :
Share:

0 comments:

Post a Comment