Pada era di modern ini kalian pasti enggak asing lagikan sama kata “selfie?” -kan? Memotret diri sendiri atau dikenal dengan istilah selfie kini sangat populer dan bukan lah hal yang baru lagi bagi anak muda khususnya pengguna gadget. Selfie ini lagi booming banget di kalangan anak muda zaman sekarang entah dari anak SD, SMP sampai kalangan orang yang sudah berumah tangga pun masih saja sering “selfie” diberbagai kondisi, entah disaat waktu luang ataupun dikala sedang melakukan aktivitas.
Dilansir dari situs teenvogue.com ada lebih dari 31 juta akun instagram foto dengan hashtag #selfie, dan menurut penelitian terbaru dari Pew Research Centre, sebanyak 91 persen remaja telah mengunggah foto diri secara online.
Tapi, tau gak sih kalian dampak dari orang yang kecanduan selfie atau sering banget selfie? Nah kali ini saya akan membahas tentang, apa aja sih dampak dari kecanduan selfie? Terutama bagi kalangan wanita!
Jadi dampak paling pertama dari kecanduan selfie adalah, menjadi konsumtif. Maksudnya tuh pasti orang-orang yang kecanduan selfie ini bakal rela beli apa aja buat ngebantu mereka mendapatkan hasil bagus dalam selfie. Biasanya barang-barang yang udah gak asing lagi buat kalian penggemar selfie, barang-barang tersebut seperti berikut ini :
1. Tongsis! Yay tongsis, yang kepanjangan dari
2. Fish eye lens. Nah barang yang satu ini adalah lensa Tambahan untuk hape kalian agar hasil fotonya seperti mata ikan yang keliatan cembung. Entah kenapa barang ini pun sangat laku bagi penggemar selfie. Selain menghasilkan efek cembung, lensa ini membuat hasil foto terlihat lebih lebar.
Berikut ini adalah hasil gambar yang menggunakan fish eye lens ini :
3. Tomsis, kepanjangan dari tombol narsis. Ini adalah pasangan dari tongsis yang bisa ngebantu selfie. Jadi ketika kita selfie menggunakan tongsis, kita gak harus lagi ngetimer foto tersebut. Dengan tomsis ini kita tinggal sambungkan kecolokan headset sehingga ketika tekan tombol yang ada pada tomsis ini, maka kamera hape kita bakal mengambil gambarnya. Tombol pada tomsis ini pengganti tombol shutter pada hape. Tomsis ini ada yang di colokin dan adapula yang menggunakan wireless Bluetooth.
tomsis wirelles |
tomsis kabel |
Lalu, dampak selfie berikutnya adalah ngebuat mereka menjadi gangguan kepribadian. Psikiater, dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ pun menegaskan bahwa selfie dapat memicu munculnya gejala gangguan kepribadian seperti narsisistik dan histrinoik (caper atau ingin jadi pusat perhatian).
"Gangguan kepribadian ini bukan timbul karena yang bersangkutan sering selfie. Kemungkinan sudah terbentuk kepribadian tersebut lalu ditemukan mediumnya untuk memunculkan gejala," katanya.
Berikut ini gangguan-gangguannya yang saya kutip dari sebuah web:
- Narsis
Seperti halnya yang dialami seorang pemuda bernama Kurt Coleman dari Australia. Hampir setiap hari ia lewatkan dengan berfoto selfie, yang kemudian ia unggah ke berbagai akun jejaring sosial miliknya, seperti Instagram dan Facebook.
Tak lupa dalam setiap fotonya, Kurt selalu memuji dirinya sendiri. "I'm in love with this photo of me, SimplyAmazing," tulisnya pada salah satu foto di Instagram saat berpose mengenakan jaket jeans atau "Aku tampan dan aku mencintai diriku sendiri," tulisnya dalam kesempatan lain.
- Adiksi atau kecanduan
Bisa dibilang kasus yang dialami remaja asal Inggris bernama Danny Bowman terbilang langka. Pasalnya ia sangat terobsesi pada foto selfie yang sempurna. Hingga bila hasil jepretannya tak memuaskan, Danny akan frustrasi, tak mau keluar rumah dan menolak makan.
Bahkan suatu ketika remaja berusia 19 tahun itu pernah mencoba bunuh diri dengan overdosis obat.
- Histrionik
Mungkin belum banyak yang pernah mendengar istilah histrionik ini. Ini sebenarnya merupakan gangguan kepribadian di mana penderitanya ingin menjadi pusat perhatian. Sebagian besar penggila selfie sering diidentikkan dengan kondisi ini, tentu saja di samping narsis.
Seperti halnya yang terjadi pada wanita bernama Triana Lavey dari Los Angeles. Yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana caranya terlihat cantik saat selfie. Ia pun mengaku menghabiskan uang hingga sebanyak Rp 174 juta hanya untuk operasi plastik, di antaranya implan dagu dan operasi hidung.
"Kini aku memiliki wajah yang selalu aku idamkan. Aku seperti diriku dengan versi photoshop," ujar wanita berambut brunette itu dengan bangga.
- Body Dismorphic Disorder (BDD)
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh University of Strathclyde, Ohio University dan University of Iowa ditemukan bahwa semakin banyak wanita melakukan selfie dan mengunggahnya di media sosial, maka semakin mereka merasa insecure atau tidak nyaman dengan citra tubuhnya sendiri.
Apalagi bila kegiatan ini disambi dengan mengamati selfie teman-temannya. Karena ini akan memicu si wanita untuk membanding-bandingkan tubuhnya dengan tubuh orang lain, dan hal ini semakin memicu mereka untuk berpikir negatif tentang penampilannya.
"Mereka yang masih berusia muda biasanya membandingkan diri mereka dengan foto-foto orang lain di media sosial. Yang berbahaya, mereka pada akhirnya merasa bersalah jika tubuh mereka tak seperti yang mereka lihat dari orang lain di media sosial," kata peneliti Petya Eckler.- Eksibisionis
Eksibisionis atau kecenderungan untuk memamerkan bagian tubuh tertentu kepada orang lain bisa juga dipicu oleh kebiasaan selfie. Seperti yang terjadi pada seorang staf wanita di parlemen Swiss yang kedapatan berpose bugil di gedung parlemen lantas mengunggahnya ke Twitter.
Anehnya, ia merasa selfie bugil adalah bagian dari kehidupan pribadinya dan mengaku sering melakukannya di jam kerja. Akan tetapi dr Tun Kurniasih Batsaman SpKJ(K) dari Sanatorium Dharmawangsa mengingatkan seseorang baru bisa dikatakan mengidap eksibisionis bila ia bisa memamerkan organ intimnya ke orang lain untuk memuaskan hasrat seksualnya.
(sumber : http://health.detik.com/read/2014/08/14/180732/2662446/763/3/5-macam-gangguan-jiwa-yang-bermula-dari-foto-selfie)
Dampak selanjutnya adalah bagi si pengguna jejaring social, kecanduan selfie dapat ngebuat followers benci atau risih dengan uploadtan foto-foto selfie kita. Hal ini udah dibuktikan oleh hasil penelitian di Inggris yang menyebutkan bahwa tidak sedikit orang yang mengaku risih dan muak saat melihat orang yang sering ber-selfie dan meng-upload-nya ke media sosial. Memang nggak ada salahnya jika sesekali kamu ber-selfie dan mengunggah foto kamu ke media sosial, tapi jangan terlalu sering melakukannya yah :p
Orang yang suka ber-selfie ria juga cenderung sangat memperhatikan bentuk dan berat tubuhnya. Saat terlihat sedikit gemuk saja di foto selfie, pastinya mereka langsung khawatir dan berusaha untuk menurunkan berat badan. Jika selfie bisa memotivasi mereka untuk melakukan diet dengan baik, itu nggak jadi masalah. Yang jadi masalah adalah ketika selfie memaksa mereka untuk melakukan pola diet yang ekstrim, atau bahkan sampai nggak mau makan. Hal yang perlu diingat, diet yang ekstrim bukanlah cara yang tepat untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Tapi menjaga pola makan dan olahraga teratur lah yang menjadi cara terbaik untuk menurunkan berat badan. Yihiy! Dan hal ini pun merupakan salah satu dampak selfie yang berikutnya.
Nah ini dia salah satu dampak terparah dari selfie, bisa membuat kamu punya penyakit hati yang menurut agama gak boleh yaitu iri. Mereka si penggila selfie bakal iri saat melihat orang lain yang lebih cantik dari kamu. Saat melihat selfie orang lain, mereka cenderung akan membanding-bandingkannya dengan selfie wajahnya sendiri. Kebiasaan inilah yang kemudian akan membuat kalian pencinta selfie selalu merasa iri saat melihat orang yang wajahnya lebih cantik. Selain membuat jadi lebih mudah iri saat melihat foto selfie orang yang lebih cantik, keseringan selfie juga bisa membuat menjadi orang yang nggak percaya diri dan kehilangan identitas diri yang sebenarnya. Alhasil, nggak akan pernah merasa puas dengan penampilan dan selalu berusaha untuk menuntut diri sendiri agar tampil lebih cantik.
Wah sebenernya masih banyak lagi yang bisa saya jabarkan disini mengenai permasalahan remaja ini yang sudah sangat kecanduan selfie. Namun saya kira untuk referensi hal yang udah saya tuturkan diatas udah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa banyak hal negative yang bisa terjadi kepada kalian pemuda pemudi penggila selfie dimana pun dan kapan pun. So, kalian mesti kurangin kebiasaan potret-potret diri sendiri kalian ya biar gaterjerumus ke dampak negative ini. Dari pada berselfie ria, banyak hal yang bisa kalian lakuin kan?
Sekian postingan saya, kurangnya mohon maaf ya! Kalian bisa ngasih kritik dan saran di comment ya yang inshaAllah sangat bermanfaat buat saya pribadi untuk menambah pengetahuan dan mengoreksi kesalahan saya agar bisa memposting dengan lebih baik lagi. Selamat malam. Wassalamualaikum!
Thanks gan sudah di share :)
ReplyDeletehttp://goo.gl/VXRhJJ